Fisik dan Sumber Daya Alam
Letak geografis kawasan
Berdasarkan
letak geografis Kecamatan Kradenan yang terletak di bagian paling tenggara dan
langsung berbatasan dengan sungai Bengawan Solo menjadikan seakan Kecamatan ini
memiliki akses atau jalan yang mati. Selain itu di bagian selatan wilayah
Kradenan didominasi oleh hutan yang bertopografi curam.
Karakteristik
Tanah & Batuan
Karakteristik tanah yang ada di Kecamatan Kradenan merupakan tanah grumosol
dan mediteran. Untuk bagian utara Kecamatan Kradenan didominasi
oleh grumosol, sedangkan bagian selatan Kecamatan Kradenan didominasi oleh
tanah mediteran. Keberadaan tanah mediteran mengakibatkan pertanian yang ada di
Kradenan bagian selatan merupakan pertanian lahan kering. Tidak banyak jenis
tanaman yang dapat di tanam, selaiin itu juga kandungan batuan yang ada di
Kradenan bagian selatan adalah batuan gamping dan kapur.
SDA
Sumberdaya alam
yang ada di Kecamatan Kradenan kebanyakan tereksplorasi oleh wilayah lain yang
berada di dalam Kabupaten Blora sendiri maupun di luar Kabupaten Blora. Sumberdaya
hutan jati yang ada di Kecamatan Kradenan berada pada daerah otoritas Perum
Perhutani Ngawi,Jawa Timur. Sedangkan untuk tambang pasir dari Bengawan Solo
maupun dari galian tambang, diambil oleh warga atau personal dari Kecamatan
lain seperti Randu Blatung maupun dari luar kabupaten seperti Kudus, Rembang,
Pati, Ngawi, dan Grobogan.
Penggunaan Lahan
Hampir seluruh penggunaan lahan terbesar di Kecamatan
Kradenan merupakan hutan terutama di bagian selatan Kecamatan Kradenan. Hutan
yang ada di Kecamatan Kradenan memiliki aksesibilitas yang kurang baik,
sehingga untuk melakukan pemerataan kawasan desa jadi terhambat. Akibatnya
seakan terjadi perbedaan antara wilayah desa di Kradenan yaitu 5 Desa bagian
utara dan 5 desa bagian selatan.
Demografi
Menurut data Puskesmas Menden, kebanyakan masyarakat yang
berobat di puskesmas adalah warga yang menderita penyakit paru-paru dan kulit.
Penyebab utama dari keluhan dan penyakit yang ada disebabkan oleh polusi udara
berupa pasir oleh truk pengangkut pasir yang sering berlalu lalang di setiap
jalan di desa Kradenan dengan intensitas 60-100 truck per hari.
Ekonomi
Kondisi perekonomian masyarakat Kradenan dapat dikatakan
berpenghasilan rendah dengan mata pencaharian terbesar adalah petani dan
wiraswasta atau berdagang. Keberadaan pasar di Kecamatan Kradenan jika dinilai
termasuk kurang produktif dalam menunjang aktifitas perekonomian. Untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat terkendala oleh jarak dan
aksesibilitas. Sebagai contoh di Desa Megeri dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari lebih memilih keluar dari Kabupaten Blora yakni ke Ngawi.
Infrastruktur dan Fasilitas
a. Prasarana kawasan
Jalan
Seluruh jalur akses baik itu jalan Kabupaten, jalan
kecamatan maupun jalan desa memiliki kondisi yang rusak sedang sampai rusak
parah. Keadaan ini disebabkan oleh adanya truck pengangkut pasir maupun pasir,
batu gamping dan material lain yang
melewati jalan dengan intensitas tinggi tiap harinya.
Listrik
Walaupun sekitar 98% desa di Kecamatan Kradenan sudah
teraliri listrik, namun Kecamatan Kradenan masih tergantung dari Cepu dan
Ngawi. Untuk 7 Desa bagian utara (Mendenrejo, Sumberrejo, Medalem, Nglungger,
Mojorembun, Ngrawoh & Nginggil) tergantung dari Kecamatan Cepu, sedangkan
untuk 3 Desa bagian selatan (Getas, Nglebak dan Megeri) tergantung dari
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Pemadaman listrik masih sering terjadi di
Kecamatan Kradenan baik itu karena cuaca maupun dari system pusat pasokan
listrik dari Cepu dan Ngawi.
Drainase
Secara umum Kecamatan Kradenan tidak memiliki sistem
drainase permukiman. Sistem pengairan yang ada hanya untuk irigasi di sawah,
hanya ada beberapa rumah saja yang memiliki system drainase yang ideal untuk
kemudian aliran air diarahkan ke sungai. Kebanyakan system drainase yang ada di
Kecamatan Kradenan adalah drainase untuk irigasi persawahan dan lahan
perkebunan.
Air Bersih
Ketersedian jangkauan layanan di Kecamatan Kradenan oleh
PDAM hanyalah 2 Desa, yaitu Desa Sumber dan Mendenrejo.
Persampahan
Tidak ada jaringan system persampahan di Kecamatan
Kradenan baik TPA maupun TPS, untuk menangani masalah persampahan masyarakat
lebih cenderung untuk membakarnya di halaman depan rumah setiap hari.
b.
Fasilitas
Sarana Pendidikan
Hanya
ada 1 SMA di Kecamatan Kradenan yaitu SMA 1 NU di Desa Sumber. Masyarakat lebih
memilih berhenti sekolah sampai SD mapun SMP daripada sekolah di luar Kabupaten
atau keluar desa yang aksesnya susah.
Sarana Kesehatan
Puskesmas
utama di Kradenan hanya ada 1 yaitu di Desa Mendenrejo, sedangkan kondisi
puskesmas pembantu yang ada di Desa Megeri dan Getas tidak terawat dengan baik.
Bahkan sering kosong dan tidak ada dokter maupun bidan yang menjaga, hal ini
menyebabkan 2 Desa yakni Getas dan Megeri lebih memilih berobat di Ngawi
daripada di Desa menden.
Aspek Sosial
Dengan sumber daya manusia yang berpendidikan rata-rata
hanya sampai SD atau SMP menjadikan masyarakat kurang memiliki wawasan yang
luas. Masyarakat harus keluar kecamatan jika ingin menempuh sekolah lanjut
menengah atas (SMA). Hal ini memberikan pandangan bahwa masyarakat yang ada
disini hanyalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja. Akibatnya
kurang ada inisiatif dari warganya sendiri untuk memajukan wilayahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar