Tentang Kradenan

 
Apa sih bayangan kamu tentang Kradenan?? disini kami mau menjelaskan tentang apa ajasih yang ada di Kradenan :DDD
yak introductionnya Kecamatan Kradenan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Blora. Wilayah studi mempunyai aktivitas dominan terhadap sektor pertanian, pertambangan dan tanaman pohon jati aktivitas dominan terhadap sektor pertanian, pertambangan dan tanaman pohon jati. Meskipun di Kecamatan Kradenan bukan merupakan daerah yang subur untuk pertanian namun sektor pertanian tetap menjadi sektor yang dominan. Dengan  semakin berkembangnya kondisi dan potensi ruang wilayah yang efektif sangat membuka kesempatan untuk membangun wilayah dalam kesatuan sistem perwilayahan pembangunan regional dan nasional. 

FISIK
Kecamatan Kradenan merupakan dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 25 meter di atas permukaan laut sampai dengan 500 meter diatas permukaan laut dengan tingkat kelerengan landai (0 – 8%) dan agak curam (26 – 45%). Luas wilayah 109,508 Km2 atau sekitar 10950,8 hektar, yang terdiri dari 10 kelurahan yang terdiri dari 50 Rukun Warga (RW) dan 214 Rukun Tangga (RT). Adapun desa - desa yang ada di Kecamatan Kradenan adalah Desa Getas, Desa Medalem, Desa Megeri, Desa Mendenjero, Desa Mojorembun, Desa Nginggil, Desa Nglebak, Desa Nglungger, Desa Ngrawoh, dan Desa Sumber.
Sebagian besar wilayah Kecamatan Kradenan adalah bertopografi agak curam di sebelah barat dan rendah di sebelah timur. Sepanjang garis tepi sebelah timur daerah Kecamatan Kradenan dilalui jalur aliran sungai Bengawan Solo. Keberadaan sungai ini merupakan tempat dan penyimpan sumber daya air bagi pertanian dan kebutuhan aktivitas masyarakat sekitar.


SDA
Kradenan emang desa,, dia rural base, tapi tau gak kalian kalo sumberdaya alamnya itu berlimpah loh, mulai dari pertanian, pertambangan galian C seperti pasir, sirtu dan  kapur, Migas oleh PPGJ dan juga msih ada SungaiBengawanSolo yang menjadi sumberair untuk irigasi sawah. .



 GUNA LAHAN
Guna lahan di Kecamatan Kradenan ini didominasi oleh Hutan, dan persentasenya mencapat 60% loh, bisa bayangin kan kalo wilayah ini rural base banget. . persentase terbesar kedua adalah pertanian, setelah itu baru tegalan dan diikuti oleh bangunan.. bahkan rumah-rumah di Kradenan mengikuti pola jalan yang linier.

Penggunaan lahan
Sawah
Bangunan
Tegalan
Waduk
Hutan
Perkebunan rakyat
Lain-lain
Jumlah
2273,43
1072,55
1026,34
0
5768,65
0
91,71


EKONOMI
Sektor Basis Ekonomi di Kradenan yang unggul adalah pertanian, hal ini searah dengan mata pencaharian penduduk yang mayoritas adalah Petani.
Di Kecamatan Kradenan ada juga penduduk yang memilih membuka usaha kecil menengah seperti industri tahu tempe dan  gerabah,


INFRASTRUKTUR
sarana dan prasana di Kecamatan Kradenan sudah ada banyak, namun kondisinya beberapa sangat memprihatinkan, misalnya jalan. hampir 95% rusak, sarana kesehatan beberapa tidak aktif dan tidak ada tenaga medisyang bekerja. belum lagitidak adanya SMA negriyang membuat penduduk harus keluar kecamatan untuk menempuh ilmu jenjang SMA dan PT. sarana dan prasarana yang ada tidakdapat melayani penduduk berdasarkan jarak jangkauannya.

KELEMBAGAAN

Kelembagaan masyarakat yang ada di Kecamatan Kradenan terdiri dari :
PKK Kecamatan Kradenan dan masing-masing desa
 Darmawanita Kecamatan Kradenan
Rukun Warga (RW)
Rukun Tetangga (RT)
Karang Tarun
   Takmir Masjid
 LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa)
 BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
Kelompok Tani

SOSIAL BUDAYA

Kekentalan tradisi berupa tradisi keislamian yang terdapat di Kecamatan Kradenan masih dapat dirasakan hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat dengan interaksi sosial antar masyarakatnya dalam melakukan kegiatan-kegiatan atau tradisi keislamian yang dilakukan secara rutin tiap minggunya. Kegiatan-kegiatan sosial yang biasanya dilakukan adalah gotong royong dalam bentuk pembangunan rumah, menjaga kebersihan desa, mengolah tanah, dan pembangunan jalan atau jembatan.
Mayoritas pendudukadalah suku Jawa, namun di Desa Sumber terdapat beberapa kelompok Samin.  
Masyarakat samin tidak patuh terhadap peraturan sebenarnya itu salah. Karena sebenarnya masyarakat samin itu sangat memegang perataturan yang ada, contohnya membayar pajak. Karena sekarang mereka sadar bahwa dengan membayar pajak bermafaat untuk pembangunan di desa mereka, hanya saja untuk menyampaikan aturan itu harus mengunakan bahasa, kalimat dan pemilihan suku kata yang berbeda.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar